14 Dis 2009

racun hati

“Hai orang-orang yg beriman janganlah kamu mendahului Allah dan RasulNya bertakwalah kepada Allah sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” .
Ketahuilah bahwa semua maksiat dalam bentuk apapun adl merupakan racun bagi hati penyebab sakitnya hati bahkan juga penyebab matinya hati. Berkata Abdullah Ibnu Mubarak “Meninggalkan dosa dan maksiat dapat menjadikan hidupnya hati dan sebaik-baik jiwa adl yg mampu meniadakan perbuatan dosa dalam dirinya. Maka barangsiapa yg menginginkan hatinya menjadi hati yg selamat hendaklah membersihkan diri dari racun-racun hati kemudian dgn menjaganya tatkala ada racun hati yg berusaha menghampirinya dan apabila terkena sedikit dari racun hati bersegeralah utk menghilangkannya dgn taubat dan istighfar.
Racun-racun hati itu banyak macamnya di antaranya adl berlebih-lebihan bicara atau fudhulul kalam. Dikatakan bahwa belumlah bisa istiqamah iman seseorang sebelum istiqamah lisannya. Maka lurus dan istiqamahnya hati dalam memegang keimanan itu dimulai dari lisan yg istiqamah. Oleh krn itulah Islam mengajarkan kepada umatnya agar tidak banyak bicara tanpa disertai dzikir kepada Allah krn akan mengakibatkan kerasnya hati.
Dalam salah satu hadits shahih Rasulullah ` pernah bicara kepada sahabat Mu’adz “Apakah engkau mau aku tunjukkan yg menjadi landasan itu semua ?” “Baik ya Rasulullah” jawab Mu’adz. Kemudian Rasulullah ` bersabda “Cegahlah ini” lalu mu’adz berkata “Ya Rasulullah apakah kita akan dimintai tanggung jawab dari apa yg kita ucapkan?” Kemudian Rasulullah ` bersabda “Semobrono kamu wahai Mu’adz tidaklah seseorang akan ditelungkupkan wajahnya dan punggungnya ke dalam Neraka melainkan krn hasil dari lisannya.” . “Ada dua lubang yg paling banyak memasukkan manusia ke dalam Neraka yaitu mulut dan kemaluan.” .
Kemudian dalam riwayat lain Rasulullah ` bersabda “Sesungguhnya ada seorang laki-laki mengucapkan sepatah kata yg dianggap tidak apa-apa tetapi ternyata bisa menjerumuskannya ke dalam Neraka sampai tujuh puluh tahun.” .
Dan tatkala Uqban bin Amir bertanya kepada Rasulullah “Ya Rasulullah apakah sesuatu yg dapat menyelematkan kita?” Lalu dijawab oleh Nabi ` “Tahanlah olehmu lisanmu.
Lalu dalam kesempatan lain Rasulullah ` bersabda “Barangsiapa yg dapat memberi jaminan kepadaku dari apa yg ada di antara jenggot dan kumisnya dan kedua pahanya maka aku jamin untuknya Surga.” .
Maksud dalam hadits ini barangsiapa yg bisa memelihara apa yg ada di antara kedua bibirnya yaitu mulut dari semua perkataan yg tidak bermanfaat dan bisa menjaga apa yg ada di antara kedua pahanya yaitu farji agar tidak diletakkan di tempat yg tidak dihalalkan Allah maka jaminannya adl Surga. Kemudian dalam hadits yg lain Rasulullah ` juga bersabda “Barangsiapa yg beriman kepada Allah dan beriman kepada hari akhirat hendaklah berbicara yg baik atau agar ia diam.” .
Dan dalam sutau riwayat dari Abu Hurairah Rasulullah ` bersabda “Sebagian dari tanda bagusnya Islam seseorang apabila ia bisa meninggalkan ucapan yg tidak berguna baginya.” Berkata Sahl “Barangsiapa yg masih suka bicara yg tidak berguna maka ia tidak layak dikatakan shiddiq“. Apalagi bila ucapan seseorang sampai menyakiti orang lain maka belum bisa dijadikan jaminan iman yg dimilikinya sebagaimana sabda Rasulullah ` “Demi Allah tidaklah beriman demi Allah tidaklah beriman” kemudian ditanyakan; siapakah gerangan yg engkau maksudkan wahai Rasulullah? Jawabnya “orang yg menjadikan tetangganya merasa tidak aman lantaran kejahatannya.
Dengan demikian maka hendaklah seorang mukmin mencukupkan diri dari ucapan yg tidak berguna seperti; berdusta suka mengadu domba ucapan yg keji ghibah namimah suka mencela bernyanyi menyakiti orang lain dan lain sebagainya. Itu semua merupakan racun-racun hati sehingga apabila seseorang banyak melakukan seperti ini maka hati akan teracuni dan bila hati sudah teracuni maka lambat laun cepat atau lambat akan mengakibatkan sakitnya hati semakin banyak racunnya akan semakin parah penyakit dalam hatinya dan kalau tidak tertolong akan mengakibatkan mati hatinya.
Macam-macam hati Hati merupakan bagian terpenting dalam tubuh manusia. Hati ini tidak akan terlepas dari tanggung jawab yg dilakukannya kelak di akhirat sebagaimana firman Allah “Sesungguhnya pendengaran penglihatan dan hati semuanya itu akan dimintai pertanggungan jawabnya.” .
Dalam tubuh manusia kedudukan hati dgn anggota yg lainnya adl ibarat seorang raja dgn seluruh bala tentara dan rakyatnya yg semuanya tunduk di bawah kekuasaan dan perintahnya dan bekerja sesuai dgn apa yg dikehendakinya. “Ketahuilah bahwa dalam jasad ini ada segumpal daging apabila segumpal daging itu baik maka akan menjadi baik semuanya dan apabila segumpal daging itu jelek maka akan jeleklah semuanya ketahuilah bahwa segumpal daging itu adl hati.” .
1. Hati yg sehat Yaitu hati yg terbebas dari berbagai penyakit hati. Firman Allah “ di hari yg harta dan anak-anak tidak akan bermanfaat kecuali siapa yg datang mengharap Allah dgn membawa hati yg selamat.” . Ayat ini sangatlah mengesankan di sela-sela harta benda yg diburu dan dikejar-kejar orang dan anak-anak laki-laki yg sukses dgn materinya dan sangat dibanggakan ternyata itu semua tidak akan memberi manfaat kecuali siapa yg datang menghadap Allah dgn hati yg selamat. Yaitu selamat dari semua nafsu syahwat yg bertentangan dgn perintah Allah dan laranganNya dan dari semua syubhat yg memalingkan dari kebenaran selamat dari peribadatan dan penghambaan diri kepada selain Allah selamat dari berhukum dgn hukum yg tidak diajarkan oleh Allah dan RasulNya dan mengikhlaskan seluruh peribadatannya hanya krn Allah iradahnya kecintaannya tawakkalnya taubatnya ibadah dalam bentuk sembelihannya takutnya raja’nya diikhlaskannya semua amal hanya kepada Allah. Apabila ia mencintai maka cintanya krn Allah apabila ia membenci maka bencinya krn Allah apabila ia memberi maka memberinya krn Allah apabila menolak maka menolaknya krn Allah. Dan tidak hanya cukup dgn ini sampai ia berlepas diri dari semua bentuk keterikatan dan berhukum yg menyelisihi contoh dari Rasulullah. Maka hatinya sangat tertarik dgn ikatan yg kuat atas dasar mengikuti jejak langkah Rasulullah semata dan tidak mendahulukan yg lainnya baik ucapan maupun perbuatannya. Firman Allah “Hai orang-orang yg beriman janganlah kamu mendahului Allah dan RasulNya bertakwalah kepada Allah sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” .
2. Hati yg mati Yaitu kebalikan dari hati yg sehat hati yg tidak mengenal dgn Rabbnya tidak melakukan ibadah sesuai dgn apa yg diperintahkanNya dicitaiNya dan diridhaiNya. Bahkan selalu memperturutkan nafsu dan syahwatnya serta keni’matan dan hingar bingarnya dunia walaupun ia tahu bahwa itu amatlah dimurkai oleh Allah dan dibenciNya. Ia tidak pernah peduli tatkala memuaskan diri dgn nafsu syahwatnya itu diridhaiNya atau dimurkaiNya dan ia menghambakan diri dalam segala bentuk kepada selain Allah. Apabila ia mencintai maka cintanya krn nafsunya apabila ia membenci maka bencinya krn nafsunya apabila ia memberi maka itu krn nafsunya apabila ia menolak maka tolakannya atas dasar nafsunya maka nafsunya sangat berperan dalam dirinya dan lbh ia cintai daripada ridha Allah I.
Orang yg demikian menjadikan hawa nafsu sebagai imamnya syahwat sebagai komandannya kebodohan menjadi sopirnya dan kelalaian sebagai tunggangan dan kendaraannya. Pikirannya hanya utk mendapatkan dunia yg menipu ini dan dibuat mabuk oleh nafsu utk mendapatkannya ia tidak pernah meminta kepada Allah kecuali dari tempat yg jauh. Tidak membutuhkan nasihat-nasihat dan selalu mengikuti langkah-langkah syetan yg selalu merayu dan menggodanya. Maka bergaul dgn orang seperti ini akan mencelakakan kita berkawan dengannya akan meracuni kita dan duduk dengannya akan membinasakan kita.
3. Hati Yang Sakit Yaitu hati yg hidup tapi ada penyakitnya hati orang yg taat terhadap perintah-perintah Allah tetapi kadangkala juga berbuat maksiat dan kadang-kadang salah satu di antara keduanya saling berusaha utk mengalahkannya. Hati jenis ini mencintai Allah iman kepadaNya beribadah kepadaNya dgn ikhlas dan tawakkal kepadaNya itu semua selalu dilakukannya tetapi ia juga mencintai nafsu syahwat dan kadang-kadang sangat berperan dalam hatinya serta berusaha utk mendapatkannya. Hasad sombong ujub dan terombang-ambing antara dua keinginan yaitu keinginan terhadap keni’matan kehidupan akhirat serta keinginan utk mendapatkan gemerlapnya dunia.
Maka hati yg pertama hidup tumbuh khusyu’ dan yg kedua layu kemudian mati. Adapun yg ketiga dalam keadaan tidak menentu apakah akan hidup ataukan akan mati. Kemudian banyak sekali orang yg hatinya sakit dan sakitnya bahkan semakin parah tetapi tidak merasa kalau hatinya sakit bahkan sekalipun telah mati hatinya tetapi tidak tahu kalau hatinya telah mati. Na’udzu billah min dzalik. .
Maraji’ Tazkiyatun Nafs Ibnul Qayyim bit tasharruf waz ziyadah.
Oleh Al-Islam - Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia


9 Dis 2009

Kesedihan Melandaku


Entah kenapa hari ini rasa sayu je hati ni...mm dan rasa seperti nak mengalir je air mata ni..kenapa ni ya Allah..

Kala senja itu tiba Kutermenung sendirian Terasa diriku ini jauh dari rahmat Tuhan Dosa yang aku lakukan Menerjah ruang fikiran Masihkah ada untukku keampunan Gelap rasa dunia ini Tanpa cahaya Ilahi Baru kini kusedari Jalan yang aku lalui Memusnah pedoman hidup Melempar hatiku ini ke lembah kehinaan Dalam kegelapan itu Terbit cahaya dari-Mu Memandu hamba-Mu menuju iman Menginsafi diri dengan ketaqwaan dan kesabaran Kau terangi jalanku menuju syurga-Mu Dan Kau tunjuki dengan hidayah-Mu Hanyalah pada-Mu kuhadapkan diri Mohon keampunan Wahai Yang Maha Pengasih Bantulah hamba-Mu ini Yang kian terumbang-ambing Di dalam arus duniawi Kuberdoa kepada-Mu Memohon limpah rahmat-Mu Mentari hidupku kan bersinar kembali

Lagu : Khairuddin
Lirik : Khairuddin
Gubahan : Haikal


4 Dis 2009

4o hadith tentang peristiwa akhir zaman

assalammualaikum..
wat masa ni saya letak 2 hadith dulu..
seminggu 2 kali sy akn letak yg baru smpai 40 hadith..
harap anda semua sudi membaca kerana ini juga ilmu yang perlu juga kita ketahui

TAKWA DAN PERPADUAN ASAS KESELAMATAN DI AKHIR ZAMAN
Ertinya:
Daripada Abi Nijih 'Irbadh bin Sariyah r.a. berkata, "Telah menasihati kami oleh Rasulullah saw. akan satu nasihat yang menggetarkan hati kami dan menitiskan air mata kami ketika mendengarnya, lalu kami berkata, Ya Rasulullah! Seolah-olah ini adalah nasihat yang terakhir sekali maka berilah pesanan kepada kami." Lalu baginda pun bersabda, "Aku berwasiat akan kamu supaya sentiasa bertakwa kepada Allah dan mendengar serta taat (kepada pemimpin) sekalipun yang meminpin kamu itu hanya seorang hamba. Sesungguhnya sesiapa yang panjang umurnya daripada kamu pasti ia akan melihat perselisihan yang banyak. Maka hendaklah kamu berpegang teguh dengan sunnahku dan sunnah para khulafa Ar Rasyidin Al Mahdiyin (Khalifah-khalifah yang mengetahui kebenaran dan mendapat pimpinan ke jalan yang benar) dan gigitlah sunah-sunah itu dengan gigi geraham dan jauhilah perkara-perkara yang baru (bid'ah) yang diada-adakan, kerana sesungguhnya tiap-tiap bid'ah itu adalah sesat."
H.R. Abu Daud dan Tirmizi
Keterangan
Hadis diatas mengandungi pesanan-pesanan yang sangat berharga daripada Rasulullah saw. bagi umatnya, terutama bila mereka berhadapan dengan zaman yang penuh dengan kacau bilau dan perselisihan iaitu seperti zaman yang sedang kita hadapi sekarang ini. Oleh itu sesiapa yang mahu selamat maka hendaklah ia mengikuti tunjuk ajar yang telah disabdakan oleh Rasulullah saw. dalam hadis, iaitu:
Pertama: Hendaklah ia menlazimi takwa kepada Allah dalam keadaan apa jua dengan mengerjakan segala perintah Allah dan menjauhi segala laranganNya.
Kedua: Mentaati perintah pihak yang menguruskan hal ehwal kaum muslimin walaupun seandainya mereka terdiri daripada golongan hamba, selama mereka berpegang dengan Al Quran dan sunnah Nabi saw. dan sunnah-surmah kulafa Ar Rasyidin, kerana patuh kepada penguasa yang mempunyai sifat-sifat ini bererti patuh kepada Al Quran dan Hadis Nabi saw.
Ketiga: Berpegang teguh kepada sunnah Nabi saw. dan sunnah para kulafa Ar Rasyidin Al Mahdiyin (Abu Bakar, 0mar, Osman dan Ali r.a.) yang mana mereka telah mendapat petunjuk daripada Allah Taala, iaitulah berpegang kepada fahaman dan amalan ahli sunnah waljamaah yang mana hanya penganut fahaman ini sahaja yang mendapat jaminan selamat daripada api neraka dan yang bertuah mendapatkan syurga pada hari kiamat nanti.
Keempat: Menjauhi perkara-perkara bid'ah dholalah, iaitu apa jua fahaman dan amalan yang ditambah kepada agama Islam yang sempurna ini, pada hal tidak ada dalil atau asal dan contoh dari agama. Sekiranya ada asal atau dalil, maka tidaklah perkara-perkara yang baru itu dikatakan bid'ah menurut pengertian syarak (bukan bid'ah dholalah) tetapi hanya dinamakan bid'ah menurut pengertian loghat atau bahasa sahaja (jaitulab bid'ah hasanah).
KENAPA DUNIA ISLAM MENJADI SASARAN PEMUSNAHAN
Ertinya:
Daripada Ummul Mu'minin , Zainab binti Jahsy (isteri Rasulullah saw.) ,beliau berkata," (Pada suatu hari) Rasulullah saw. masuk ke dalam rumahnya dengan keadaan cernas sambil bersabda, La ilaha illallah, celaka (binasa) bagi bangsa Arab dari kejahatan (malapetaka) yang sudah hampir menimpa mereka. Pada hari ini telah terbuka dari dinding Ya'juj dan Ma'juj seperti ini", dan Baginda menemukan ujung jari dan ujung jari yang sebe!ahnya (jari telunjuk) yang dengan itu mengisyararkan seperti bulatan. Saya (Zainab binti Jahsy) lalu bertanya: "Ya Rasulullah! Apakah kami akan binasa sedangkan dikalangan kami masih ada orang­orang yang shaleh?" Lalu Nabi saw. bersabda "Ya, jikalau kejahatan sudah terlalu banyak".
H.R. Bukhari Muslimi
Keterangan
Hadis di atas rnenerangkan bahawa apabila di suatu tempat atau negeri sudah terlarnpau banyak kejahatan, kemungkaran dan kefasiqan, maka kebinasaan akan menimpa semua orang yang berada di tempat itu. Tidak hanya kepada orang jahat sahaja, tetapi orang-orang yang shaleh juga akan dibinasakan, walaupun masing-masing pada hari qiamat akan diperhitungkan mengikut amalan yang telah dilakukan.
Oleh itu, segala macam kemungkaran dan kefasiqan hendaklah segera dibasmikan dan segala kemaksiatan hendaklah segera dimusnahkan, supaya tidak terjadi malapetaka yang bukan sahaja akan menimpa orang-orang yang melakukan kemungkaran dan kejahatan tersebut, tetapi ianya menimpa semua penduduk yang berada di tempat itu.
Dalarn hadis di atas, walaupun disebutkan secara khusus tentang bangsa Arab tetapi yang dimaksudkan adalah seluruh bangsa yang ada di dunia ini. Tujuan disebutkan bangsa Arab secara khusus adalah kerana Nabi kita saw. sendiri dari kalangan mereka, dan yang menerima Islam pada masa permulaan penyebarannya adalah kebanyakannya dari kalangan bangsa Arab dan sedikit sekali dari bangsa yang lain . Begitu pula halnya dalam masalah yang berkaitan dengan maju-mundurnya Umat Islam adalah banyak bergantung kepada maju-mundurnya bangsa Arab itu sendiri. Selain daripada itu, bahasa rasmi Islam adalah bahasa Arab.
Kemudian Ya'juj dan Ma'juj pula adalah dua bangsa (dari keturunan Nabi Adam as.) yang dahulunya banyak membuat kerosakan di permukaan bumi ini, lalu batas daerah dan kediaman mereka ditutup oleh Zul Qarnain dan pengikut-pengikutnya dengan campuran besi dan tembaga, maka dengan itu mereka tidak dapat keluar, sehinggalah hampir tibanya hari qiamat. Maka pada masa itu dinding yang kuat tadi akan hancur dan keluarlah kedua-dua bangsa ini dari kediaman mereka lalu kembali membuat kerosakan dipermukaan bumi ini. Apabila ini telah terjadi, ia menandakan bahawa hari qiamat sudah dekat sekali tibanya.



1 Dis 2009

MUTA'AH



PENGERTIAN
Dari segi bahasa mut'ah bererti bergembira dengan sesuatu.
Dari segi syarak iaitu pemberian saguhati yang diberikan dari segi hukum syarak kepada isteri yang diceraikan sama ada berupa wang ataupun barang dan perceraian tersebut bukan kesalahan daripada pihak isteri.
Jika perceraian berlaku disebabkan isteri seperti murtad atau fasakh kerana aib (kecacatan) di pihak isteri atau dia menuntut fasakh kerana aib di pihak suaminya, maka dia tidak berhak mendapat mut'ah.
DALIL PENSYARIATAN
Firman Allah SWT yang bermaksud,
"Tidaklah kamu bersalah (dan tidaklah kamu menanggung bayaran mas kahwin) jika kamu menceraikan isteri-isteri kamu sebelum kamu sentuh (setubuh) dengan mereka atau (sebelum) kamu menetapkan mas kahwin untuk mereka. Walaupun demikian, hendaklah kamu memberi mut'ah (pemberian saguhati) kepada mereka (yang diceraikan itu,) iaitu suami yang senang (hendaklah memberi saguhati itu ) menurut kemampuannya, sebagai pemberian saguhati menurut yang patut lagi menjadi satu kewajipan atas orang yang mahu berbuat kebaikan."
(al-Baqarah: 236)

Ayat ini dijadikan dalil wajib pemberian saguhati (mut'ah) perceraian dalam mazhab al-Syafie. Terdapat 3 keadaan yang mewajibkan mut'ah :-
  1. Isteri yang diceraikan sebelum berlaku perhubungan kelamin dan tidak ditentukan baginya sebarang mahar. Jika telah diberi setengah daripada mahar, maka itu sudah mencukupi dan tidak perlu diberi mut'ah.
  2. Isteri yang sudah dilakukan perhubungan kelamin dengannya.
  3. Isteri yang tidak ditentukan maharnya tetapi sudah berlaku perhubungan kelamin.

TUJUAN MUT'AH
  1. Meringankan beban yang ditanggung oleh seorang bekas isteri akibat diceraikan oleh bekas suaminya.
  2. Isteri dapat memulakan penghidupan baru secara bersendirian atau sebelum dia dapat berkahwin dengan lelaki lain atau sebelum dia kembali semula kepada suaminya yang asal.
  3. Isteri yang diceraikan itu dapat menghadapi masa depan hidupnya dengan penuh cekal dan sabar.
KADAR MUT'AH
Tiada terdapat satu ukuran yang mutlak atau dalil yang qatie berhubung dengan kadar mut'ah yang minimum dan maksimum. Oleh itu, adalah lebih baik kadar tersebut ditentukan oleh hakim. Walau bagaimanapun, jika kedua-dua suami isteri bersetuju pada sesuatu kasdar maka itulah yang sebaik-baiknya.

MUTA'AH MENURUT ENAKMEN UNDANG-UNDANG KELUARGA ISLAM SELANGOR NO. 4 1984 / PINDAAN 1988
Seksyen 56 Enakmen Undang-undang Keluarga Islam Selangor No. 4 1984/ Pin. 1988 memperuntukkan bahawa :
" Selain dari haknya untuk memohon nafkah, seseorang perempuan yang telah diceraikan tanpa sebab oleh suaminya boleh memohon mut'ah @ pemberian saguhati kepada mahkamah, dan mahkamah boleh, selepas mendengar pihak-pihak itu dan apabila berpuashati bahawa perempuan itu telah diceraikan tanpa sebab yang patut memerintahkan suami membayar sejumlah wang yang wajar dan patut mengikut Hukum Syara' "


sumber:LAMAN WEB RASMI JAIS



Nikah Mut'ah

tujuan saya mengenengahkan perkara ini adalah untuk membantu teman yang bertanya diYM.mm ya saya bukanlah seorang yang bijak dalam agama tetapi hanya membantu sekadar yang mampu.jika ada yang tersilap kata dan pendapat bolehlah dirujuk kembali kepada saya untuk diperbetulkan..dan sy juga ada terfikir Ingat nak ajak sidia kawin sahaja dari bercinta,dan bjumpa kalau boleh hari2 tak kemana.. jika sudah bernikah kan bagus

Masalah nikah dengan niat cerai sudah seringkali diperbincangkan ulama. Bentuknya adalah ketika seseorang menikahi wanita, dalam dirinya sudah ada niat untuk mentalaknya sesegera mungkin atau pada waktu tertentu.
Hukum menikah dengan niat talak ini oleh para ulama ditetapkan sebagai pernikahan yang diharamkan. Dan mereka menyebutkan bahwa pada hakikatnya pernikahan seperti ini adalah nikah mut’ah atau nikah sementara. Dan jumhur ulama semuanya sepakat bahwa nikah mut’ah dan sejenisnya itu haram hukumnya dan batil.
Al-Imam Malik mengatakan bahwa pasangan yang melakukan pernikahan mut’ah atau pernikahan sementara harus dihukum tapi bukan dengan hukum hudud. Mereka wajib dipisahkan dan bukan cerai. Karena cerai itu hanya untuk sebuah pernikahan, sedangkan dalam kasus mereka, pernikahan tidak pernah terjadi.
Adapun alasan yang dikemukakan antara lain:
1. Bahwa salah satu di antara syarat sahnya pernikahan adalah bersifat muabbadah, iaitu diniatkan untuk langsung terus dan bukan untuk sementara saja. Kalau nantinya terjadi talak, maka sama sekali belum pernah terlintas dalam hati dan juga tidak pernah diniatkan.
2. Bahwa tujuan dari nikah dalam Islam sesungguhnya adalah untuk mendapatkan sakinah, mawaddah dan rahmah. Sebagaimana firman Allah SWT:
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.
Sedangkan Al-Hanafiyah mengatakan bila seseorang menikahi wanita dengan niat bahwa bila nanti sudah melewati masa setahun akan diceraikan, bukanlah termasuk nikah mut’ah.
Sedangkan Al-Hanabilah mengatakan bahwa berniat untuk menceraikan ketika sejak awal menikah sudah membatalkan akad itu sendiri.
Yang menghalalkan nikah mut’ah ini umumnya adalah kalangan syi’ah Al-Imamiyah. Bahkan mereka sama sekali tidak mensyaratkan adanya wali dan saksi dalam pernikahan itu. Yang disyaratkan justru berapa harga maharnya dan berapa lama pernikahannya. Namun pada hakikatnya apa yang mereka lakukan tidak lebih dari zina atau kawin kontrak, karena tidak ada bedanya dengan pelacuran. Zina dan pelacuran sama sekali tidak bicara siapa wali dan saksi, tapi yang penting berapa tarifnya dan booking-nya berapa lama.
Oleh kalangan jumhur ulama dan seluruh umat Islam sepanjang masa, nikah kontrak atau nikah dengan niat talak diharamkan secara tegas.
Wallahu a`lam bish-shawab


 
Copyright @2019 Ayu Balqishah | All Right Reserved
Designed By SF Design Lab | Powered By
Blogger.com